
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh Dr Ir Dyah Erti Idawati MT, didampingi Ketua PKK Aceh Timur, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, T Iskandar Faisal, dan Sekda Aceh Timur, Ir Mahyuddin, foto bersama usai pelepasan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh mengikuti KKL di Aceh Timur, Rabu (2/3/2022).
1.005 mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu selama 21 hari di Kabupaten Timur, terhitung 1 sampai 21 Maret 2022.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, T Iskandar Faisal SKp, MKes, didampingi Sekda Aceh Timur, Ir Mahyuddin MSi, dan Dr Aripin Ahmad, Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh, Rabu (2/3/2022).
Sebelumnya Sekda Aceh Timur, Ir Mahyuddin, mewakili Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib SH atau Rocky, menerima 1.005 mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh yang diserahkan Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, T Iskandar Faisal, di Gedung Serbaguna Pendopo Idi, Rabu (2/3/2022).

“Total mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh yang KKL di Aceh Timur 1.005 orang dari semua kampus di Aceh. Mereka dari 21 program studi dari 6 jurusan dan didampingi 101 pembimbing,” ungkap Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, T Iskandar Faisal.
Kegiatan penerimaan mahasiswa KKL yang berlangsung di aula gedung Serbaguna Pemkab Aceh Timur, pada Rabu (2/3/2022) itu dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh Dr Ir Dyah Erti Idawati MT, Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh T Iskandar Faisal SKP MKes, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekdakab Aceh Timur Aiyub SKM MSi serta sejumlah kepala OPD, Camat, perwakilan Dandim, Perwakilan Kapolres, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, Kabuaten Aceh Timur merupakan salah satu kabupaten yang memiliki masalah stunting dengan jumlah 19,73 persen berdasarkan entrian eppBGM Tahun 2021,” ujar Bupati Aceh Timur H Hasballah bin HM Thaib SH dalam laporan tertulisnya yang dibacakan Ir Mahyuddin MSi pada kegautan itu.

Adapun tema, KKL mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh Tahun ini, ” Percepatan Penurunan Stunting Melalui Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat “.

Baca Juga : Mahasiswa KKL Poltekkes Diminta Memberikan Pelayanan Terbaik untuk Warga
T Iskandar Faisal berharap kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti KKL di Aceh Timur, dapat menjalankan tugas membantu pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan terutama pencegahan stunting.
“Sebagai satuan kerja dari Kementerian Kesehatan, kami siap mendukung Pemkab Aceh Timur dalam rangka percepatan penanganan stunting,” ujarnya seraya menyebutkan
KKL ini agenda tahunan sebagai tugas akhir mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh.
Sementara itu, Sekda Aceh Timur Ir Mahyuddin, menyambut baik Poltekkes Kemenkes Aceh menempatkan mahasiswanya KKL di Aceh Timur, untuk membantu penanganan masalah stunting.
“Setelah melakukan KKL mereka akan memberikan masukan kepada kita, lalu kita analisis dan kita bahas bersama untuk mencari solusi penanganan stunting ini,” ungkap Sekda.
Sekda juga berharap kepada masyarakat menyambut baik dan memanfaatkan momen mereka yang sedang melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu meneliti dan melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Deklarasi Mahasiswa Penting
Dalam kesempatan itu juga dideklarasikan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh Peduli Stunting (Mahasiswa Penting).
Mahasiswa Penting itu dideklarasikan langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh Dr Ir Dyah Erti Idawati MT, didampingi Ketua PKK Aceh Timur Hj Fitriani D Hasballah SH MH, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Drs Sahidal Kastri Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, T Iskandar Faisal.
Selanjutnya diikuti Sekda Aceh Timur, Ir Mahyuddin, Asisten ll Setdakab Aceh Timur Aiyub, perwakilan Polres, Dandim, dan intansi lainnya.

Melalui deklarasi itu, Mahasiswa bersama seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Aceh, melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan berkomitmen membantu pemerintah dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh Dr Ir Dyah Erti Idawati MT, dalam kesempatan itu mengatakan, upaya pencegahan stunting membutuhkan kolaborasi dari semua pihak.
Karena tidak hanya terkait penanganan gizi dan kesehatan, tetapi juga bersangkut paut dengan masalah sanitasi, pola pengasuhan anak, ketersediaan dan keamanan pangan, pendidikan, kemiskinan, serta politik.
Karena itu, ungkap Dyah Erti Idawati penanganan stunting harus dilakukan secara terus menerus melalui berbagai kebijakan, kampanye dan sosialisasi.
“Maka dari itu, selaku pihak yang terlibat aktif dalam penanganan stunting di Aceh. Kami juga mengajak Poltekkes Kemenkes Aceh ikut mengambil peran dalam menuntaskan segala permasalahan berkaitan stunting ini,” imbuh Dyah Erti Irawati.
Sumber : Serambinews.com, jaringanberitaaceh.com, Serambinews.com, metropesawat.id, rekamjejakpost.com, acehherald.com